Kepribadian yang dibiarkan tumbuh
dengan tidak sempurna, terabaikan, dan dibiarkan seorang diri, menyebabkan efek
berkelanjutan. Terlalu tidak sempurna. Bukan buruk, hanya terlalu tidak
sempurna. Sebuah ikatan yang dibiarkan seorang diri, tanpa perawatan, tanpa
penjagaan, lama-lama lapuk juga, lama-lama putus juga. Meskipun lumut dan
rumput-rumput liar itu telah tumbuh di atasnya, setidaknya berusaha menyelimutinya,
lapuk tetap saja lapuk, putus tetap saja putus, membiarkan lumut dan
rumput-rumput liar itu tumbuh seorang diri. Tak usah berlebihan. Ini hanya
media tentang persepsi yang harusnya saling mengerti. Mencoba mempertahankan ekosistem
perasaan yang hampir tenggelam tertelan hujan lalu larut , lagi-lagi menjadi
ketidaksempurnaan. Bukan buruk, hanya terlalu tidak sempurna. Ketika persepsi
yang harusnya saling mengerti terlalu kalah dengan ego independensi, dan mereka
menyebutnya drama romantis overdosis. Harusnya saling melengkapi, bukan mencari
target substitusi. Tidak apalah, semua makhluk berhak berjalan sendiri. Mampu
tidak mampu setidaknya begitu.
Setidaknya begitu lebih baik.
Mencoba mengikat ulang ikatan yang sudah terlalu lapuk. Semakin dipaksakan,
semakin menyakitkan. Aku hanya ingin ditemani. Aku sedang tidak ingin
mendengarkan lontaran pernyataan, apalagi pertanyaan. Meskipun keheningan yang
terlalu lama membuatku semakin membeku. Tak apalah, setidaknya temani aku minum
kopi malam ini, begitu lebih baik. Jika punya tenaga luar biasa, aku akan
menciptakan waktu, memberi, mencuri, meminjam, dan kutebus dengan seluruh
hidupku, hanya untuk kita berdua. Menghapus rasa cemburu masa lalu. Menghapus
tabungan kenangan yang selalu mengganggu pikiranmu. Percaya atau tidak,
persepsimu terlalu berlebihan.
blogwalking :D
BalasHapus