Kamu tak perlu tahu seberapa
besar rasa cintaku padamu. Kamu tak wajib tahu segala hal teori tentang hubungan perasaan lelaki dan
perempuan yang ada di-entah di buku,
tokoh, lagu yang tak perlu kuberitahu karena kamu pasti sudah tahu siapa itu. Yang
perlu kamu tahu adalah saat ini aku dan segenap alam semesta sedang bersatu mencoba
berinteraksi secara utuh dengan imajimu. Menghadirkanmu secara utuh bersama
kami, malam ini. Untukmu, si kepala batu yang membuatku merasa utuh sebagai
manusia, yang tidak hipokrit, namun tak juga nirkonflik, yang tetap bertahan
meski kecewa, yang berjuang agar tetap menang, yang akan pulang ketika kamu
hilang, yang akan menamparmu biar kau sadar, yang memberikan perasaan yang tak
terdefinisikan, yang membuatku telanjang, melepas segala keterasingan dalam kehidupan
sosial. Tulisan ini hanyalah katarsis kegelisahanku, tentu kamu boleh tak
setuju. Karena kewajibanmu hanyalah merindukanku. Sementara tugasku adalah
membalas rindumu. Begitu seterusnya, hingga alam semesta lelah mempermainkan
kamu dan aku.
Senin, 09 November 2015
Minggu, 22 Maret 2015
Teh Tarik "Me Time"
Jakarta, 6 Mei 2014
Pada suatu senja seorang perempuan muda berjalan menyingkir dari keramaian Jakarta. Dia masuk ke sebuah coffee shop. Kemudian dia memesan secangkir teh tarik, menu baru si tempat tersebut, lalu mengambil tempat duduk di pojok ruangan dengan cahaya remang-remang. Memandang keluar di balik kaca dan menyingkir dari keramaian, mengusir kesepian, dan menikmati kesunyian.
Tegukan pertama, dan...
"Sayang kamu lembur?" Short message dari kekasihnya. Kembali diletakkannya handphone itu tanpa membalasnya.
Katanya sebuah hubungan tentang perasaan, hampir dua belas bulan tanpa pertemuan, tanpa obrolan yang signifikan, rasanya perasaan ini sudah tak perlu terlalu dilibatkan, biar saja hilang ditelan zaman.
Tegukan-tegukan berikutnya dan habislah secangkir teh tarik dan kesendiriannya. Coffee shop mulai ramai, segerombolan gadis datang dengan obrolan basa-basi membuat suasana tak lagi sunyi. Si perempuan segera meninggalkan tempat duduknya, kembali menghampiri keramaian Jakarta dan pulang masih dengan kesendiriannya.
Pada suatu senja seorang perempuan muda berjalan menyingkir dari keramaian Jakarta. Dia masuk ke sebuah coffee shop. Kemudian dia memesan secangkir teh tarik, menu baru si tempat tersebut, lalu mengambil tempat duduk di pojok ruangan dengan cahaya remang-remang. Memandang keluar di balik kaca dan menyingkir dari keramaian, mengusir kesepian, dan menikmati kesunyian.
Tegukan pertama, dan...
"Sayang kamu lembur?" Short message dari kekasihnya. Kembali diletakkannya handphone itu tanpa membalasnya.
Katanya sebuah hubungan tentang perasaan, hampir dua belas bulan tanpa pertemuan, tanpa obrolan yang signifikan, rasanya perasaan ini sudah tak perlu terlalu dilibatkan, biar saja hilang ditelan zaman.
Tegukan-tegukan berikutnya dan habislah secangkir teh tarik dan kesendiriannya. Coffee shop mulai ramai, segerombolan gadis datang dengan obrolan basa-basi membuat suasana tak lagi sunyi. Si perempuan segera meninggalkan tempat duduknya, kembali menghampiri keramaian Jakarta dan pulang masih dengan kesendiriannya.
18:23 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)