Selasa, 12 Juni 2018

Garwa : Sigaraning Nyowo

setelah vakum sekian tahun, akhirnya saya tertarik untuk menulis kembali di blog ini. sembari menunggu pesanan di sebuah coffeeshop di tengah kota Jogja, saya ingin berbagi hal-hal menarik di kepulangan saya ke Jogja kali ini.

saya terbilang cukup sering pulang ke Jogja, dan di setiap kepulangan saya selalu menyempatkan untuk makan bakmi jawa. ada beberapa warung bakmi jawa favorit saya yang selalu saya sambangi jika pulang. salah satu nya adalah warung bakmi jawa di daerah bantul selatan. soal rasa tak perlu diragukan lagi, alasan lainnya adalah karena tempat nya cukup untuk mengobati rindu masa-masa dulu. 

seperti biasa, si Bapak penjual menyapa saya dengan ramah. kebetulan waktu itu saya datang dengan rekan saya yang baru pertama kali saya ajak ke warung ini. warung tidak terlalu ramai saat itu. setelah kami menyelesaikan makanan kami, si Bapak menghampiri. "Maaf ya jika rasanya kurang enak, ndak seperti biasanya." Beliau berkata lirih. "Ah enak kok Pak, kayak biasanya." balas saya. Beliau mulai bercerita, "Pikiran saya masih kemana-mana, belum bisa fokus. Saya baru saja ditinggal istri saya, belum ada dua minggu. Masih kebayang senyum nya, kalau jalan gidal-gidul, kalau ngambek ndak pernah marah paling cuman njaprut meneng wae. Rasa nya saya pincang ditinggal Ibuk, beliau pergi mendadak banget, ndak ada riwayat sakit apa-apa lho, cuman malam itu batuk-batuk, tapi ndak kepikiran kalau saya bakal ditinggal, 28 tahun lho rasanya haduh." Beliau bercerita dengan tetap tegar, namun dari matanya terlihat beliau masih sangat kehilangan. 

mungkin itu yang dinamakan 'pecahing dhadha wutahing ludira' yang artinya jika kehilangan pasangan, nyawa kita tinggal separonya. saya salut dengan pasangan yang mampu bertahan hingga usia tua. saling menjaga dan menghibur. dari cerita si Bapak saya belajar bahwa dalam sebuah hubungan tidak perlu impian yang terlalu tinggi. boleh bermimpi, tapi jangan sendiri, karena kamu sudah ada yang memiliki. 

"Mbak, nanti minggu depan kalau sempat ikut misa 40 hari di rumah saya ya." ucap si Bapak sebelum saya pamit pulang. "Waduh, maaf Pak saya sudah balik Jakarta, saya kirim doa dari jauh saja Pak buat Ibuk."balas saya sembari pamitan.

bagi saya berada dalam sebuah hubungan itu susah-susah gampang. punya pasangan itu berarti harus berbagi dan melengkapi dalam segala hal. ya perasaan, ya materi, ya pikiran. 




Jogja, 12 Juni 2018.